26 November 2016

KPR Syariah VS KPR Konvensional. Pilih Yang Mana?

Rumah merupakan salah satu kebutuhan primery. Bukan hanya rumah, apartemen, ruko dan properti lainnya juga merupakan kebutuhan semua orang entah untuk tempat tinggal, usaha/bisnis, atau hanya sekedar untuk tabungan. Memiliki properti merupakan impian bagi semua orang. Baik seorang pebisnis maupun seorang karyawan pasti memiliki impian untuk memiliki properti pribadi. Mungkin bagi seorang yang memiliki banyak uang, hal itu bisa diwujudkan dengan mudah. Tapi bagi seorang karyawan yang memiliki penghasilan pas-pasan mungkin memiliki properti hanya impian belaka. Walaupun kini banyak pengembang yang bekerja sama dengan pihak bank, sehingga pihak bank akan memberikan kemudahan dalam proses dan persyaratan KPR. Namun nyatanya tidak semua masyarakat dapat membeli rumah. Tentu alasan utamanya adalah angsuran per bulan yang masih besar dan ditambah lagi perhitungan suku bunga floating yang justru semakin membuat angsuran membengkak.
Demi menjawab permasalah tersebut, bank mencoba memperkenalkan sistem KPR Syariah. Dalam sistem KPR Syariah, pihak bank akan membuat perjanjian akan besaran suku bunga secara flat selama masa kredit. Berbeda dengan sistem KPR yang menganut sistem konvensional/anuitas, dimana dalam sistem KPR konvensional suku bunga flat hanya berlaku ditahun-tahun pertama. Setelah itu bank akan memberlakukan suku bunga mengambang/floating. Namun ternyata dalam praktek sistem KPR Syariah bila kita akumulasikan seluruh bunganya maka kita akan melihat bahwa bunga KPR Syariah lebih tinggi daripada KPR Konvensional.
Berikut saya jelaskan keuntungan dan kerugian antara KPR Syariah dan KPR Konvensional.

*Keuntungan KPR Syariah*
1) Lebih aman dan lebih jelas sebab suku bunga telah ditetapkan sejak awal masa kredit.
2) Sangat direkomendasikan bagi pembeli yang memiliki penghasilan dibawah 4juta - 5 juta rupiah.
3) Biaya KPR biasanya lebih ringan.

*Kerugian KPR Syariah*
1) Saat suku bunga BI turun, angsuran pembeli akan tetap atau tidak berkurang sama sekali.
2) Jumlah pinjaman dibatasi dan cenderung lebih kecil daripada KPR Konvensional.

*Keuntungan KPR Konvensional*
1) Suku bunga ditahun-tahun pertama lebih sangat kecil daripada KPR Syariah sehingga sangat direkomendasikan bagi pembeli dengan masa kredit yang singkat
2) Jumlah pinjaman lebih besar dibandingkan KPR Syariah
3) Direkomendasikan bagi pembeli yang ingin membeli properti diatas 1 milyar rupiah

*Kerugian KPR Konvensional*
1) Suku bunga floating yang tidak tentu. Biasanya antara 10%-14%.
2) Biaya KPR standart tergantung kebijakan pihak bank.

Setiap produk selalu ada keuntungan dan kerugiannya. Hal itu sudah menjadi sesuatu yang wajar. Tinggal anda sebagai pembeli lebih cocok dengan sistem KPR yang mana. Jika anda ingin membeli properti secara KPR, saya sarankan untuk menghubungi dan bertanya pada marketing bank yang bersangkutan.

**Thank You And Have A Nice Day**